Penganaruh Sumber Daya Manusia Dalam Ekonomi Pembangunan Islam
Ditulis Oleh : Suroyo (STIE Tribuana)
ABSTRAK
Pertumbuhan merupakan kinerja pokok dalam perekonomian suatu Negara. Pertumbuhan ekonomi yang diharapkan tentunya adalah pertumbuhan yang berkualitas, dimana pertumbuhan yang terjadi memiliki sensitifasi terhadap pengangguran dan kemiskinan. Penelitian ini bertujuan; untuk mengetahui Pengaruh Kualitas Sumberdaya Manusia Terhadap Pertumbuhan Ekonomi di Kabupaten Mamasa. Penelitian ini menggunakan Analisis Data Sekunder yang bertujuan untuk memberikan penjelasan tentang Peran Kualitas Sumberdaya Manusia Terhadap Pertumbuhan Ekonomi di Kabupaten Mamasa Tahun Anggaran 2002 sampai dengan 2011. Information Sekunder berupa (1) Pertumbuhan Ekonomi dilihat dari PDRB Harga Konstan, (2) Penduduk usia produktif, (3) proporsi penduduk usia 10 tahun yang berpendidikan SLTA dan, (four) Angka Harapan Hidup pada saat lahir. Data tersebut diolah dengan menggunakan Regresi Linear Berganda. Hasil penelitian menunjukkan bahwa (i) Proporsi Penduduk Usia Produktif tidak mempunyai pengaruh signifikan terhadap Pertumbuhan Ekonomi, (two)pendidikan SLTA keatas berpengaruh positif dan signifikan terhadap Pertumbuhan Ekonomi, (3) Kesehatan Angka Harapan Hidup tidak mempunyai pengaruh signifikan terhadap pertumbuhan ekonomi. kualitas sumber daya manusia yang diukur dengan menggunakan tiga variabel sebagai variabel independen berpengaruh signifikan terhadap pertumbuhan ekonomi. Pengaruh ketiga variabel tersebut sangat signifikan baik dalam kedudukannya sebagai variabel individu (mandiri) maupun secara bersama- sama atau secara simultan berpengaruh nyata terhadap pertumbuhan ekonomi.
Kata Kunci; Pertumbuhan Ekonomi, Penduduk Usia Produktif, Pendidikan
SLTA keatas, Angka Harapan Hidup.
PENDAHULUAN
Pertumbuhan merupakan kinerja pokok dalam perekonomian suatu Negara. Pertumbuhan ekonomi yang diharapkan tentunya adalah pertumbuhan yang berkualitas, dimana pertumbuhan yang terjadi memiliki kesensitifan terhadap pengangguran dan kemiskinan. Adanya pertumbuhan ekonomi merupakan indikasi keberhasilan perkembangan ekonomi suatu Negara. Oleh karena itu setiap Negara maju maupun Negara yang sedang berkembang, tidak luput dari usaha-usaha untuk memacu pertumbuhan ekonomi. Pertumbuhan ekonomi merupakan tujuan pembangunan yang ingin dicapai oleh setiap Negara. Ukuran keberhasilan dilihat dari pencapaian pertumbuhan ekonomi yang tinggi, serta keberhasilannya melakukan transformasi ekonomi dari sektor primer ke sektor sekunder dan tersier. Untuk meningkatkan pertumbuhan ekonomi tersebut diadakan eksplorasi dan eksploitasi sumber daya alam secara optimal terutama sumber daya alam yang tidak dapat diperbaharui. Hal ini terjadi di Negara-negara berkembang termasuk Republic of indonesia, yang memacu pertumbuhan ekonominya agar tidak tertinggal dengan Negara-negara maju.
Alokasi sumber daya manusia yang efektif adalah pemula pertumbuhan ekonomi. Serta ekonomi tumbuh, akumulasi modal (fisik) baru mulai dibutuhkan untuk menjaga agar ekonomi tumbuh. Dengan kata lain alokasi sumber daya manusia yang efektif merupakan syarat perlu (Necessary Condition) bagi Parameter 53 pertumbuhan ekonomi. Dalam modal pembangunan manusia terdapat keterkaitan antar pembangunan ekonomi dan pembangunan sumber daya manusia. Pembangunan ekonomi atau lebih tepatnya disebut dengan pertumbuhan ekonomi merupakan prasyarat bagi tercapainya pembangunan manusia, karena dengan pembangunan ekonomi akan menjamin meningkatnya produktivitas dan pendapatan melalui penciptaan kesempatan kerja. Hubungan antara pertumbuhan ekonomi dan pembangunan manusia juga bersifat timbal balik. Pembangunan manusia juga akan mempengaruhi pertumbuhan ekonomi, karena tanpa pembangunan manusia yang berkelanjutan tidak akan dapat dicapai pembangunan ekonomi yang cukup memadai.
Namun keterkaitan tersebut secara empiris tidak bersifat otomatis.
Artinya lebih banyak daerah yang mengalami pertumbuhan ekonomi yang cepat tanpa diikuti oleh pembangunan manusia yang seimbang, (Raharjo, A. 2008). Sumber Daya Manusia merupakan landasan utama bagi kesejahteraan setiap Negara, Harbison
F.H dalam Todaro (1995). Secara operasional upaya peningkatan kualitas sumber daya manusia dilaksanakan berbagai sektor, antara lain sektor pembangunan di Kabupaten Mamasa yaitu peningkatan sumber daya manusia di daerah ini masih rendah, sehingga dipandang cukup berarti bila dilakukan penelitian untuk melihat peran kualitas sumber daya manusia terhadap pertumbuhan ekonomi. Lokasi penelitian dilakukan di Kabupaten Mamasa, pada instansi-instansi pemerintahan yang mempunyai sumber data sebagai pendukung analisa.
Rencana penelitian dilakukan sekitar 2 (dua) bulan. Sedangkan ruang lingkup penelitian meliputi variabel-variabel yang tercakup dalam kualitas sumber daya manusia yang mempengaruhi pertumbuhan ekonomi di Kabupaten Mamasa.
Jenis Penelitian
Penelitian ini merupakan eksplanasi (Explanatory research) dengan mengunakan analisa data sekunder yang bertujuan untuk memberikan penjelasan tentang peran kualitas Sumber Daya Manusia terhadap
Pertumbuhan Ekonomi di Kabupaten Mamasa Tahun 2002 due south/d 2011.
Jenis dan Sumber Data
Jenis data yang dipergunakan dalam penelitian ini adalah information sekunder yang telah dipublikasikan oleh instansi atau lembaga yang terkait dengan topik penelitian ini. Sumber information diperoleh dari Dinas kesehatan Kabupaten Mamasa, Dinas Pendidikan, Depnaker, Dinas Sosial dan Badan Pusat Statistik (BPS) Kabupaten Mamasa. Data sekunder yang berupa data kuantitatif, terdiri dari information yang diinformasikan atau dimuat dalam dokumen, terbitan ataupun publikasi khusus yang berisikan : (1) Pertumbuhan Ekonomi, (2) Pendidikan, (3) Kesehatan, (4) Penduduk Usia Produktif dari Tahun 2002-2011. Metode Pengumpulan Data Untuk memperoleh information yang diperlukan penelitian ini, maka digunakan teknik pengumpulan data yaitu Riset Kepustakaan (Library Research). Dalam hal ini bertujuan untuk mendapat dasar-dasar teoritis mengenai hal-hal yang akan diteliti.
Baik buku-buku, laporan- laporan ataupun sejenisnya yang didokumentasikan Pemerintah Daerah atau pihak-pihak tertentu melalui Badan Pusat Statistik data yang diperlukan merupakan data series tahunan.
Metode Analisis
Metode yang dipergunakan untuk menganalisa dalam penelitian ini menggunakan persamaan regresi linear berganda. Untuk menguji hipotesis digunakan alat analisis regresi linear berganda yang digunakan dalam penelitian dan dapat dirumuskan sebagai berikut : Bridsall dan Rhee (1993) dalam Dowrick dkk, (1989).
Y = βο + β1X1 + β2X2 + β3X3 + u
Dimana :
Y = Pertumbuhan Ekonomi
X1 = Proporsi Penduduk Usia
Produktif
X2 = Proporsi Penduduk Tamat SLTA
keatas
X3 = Kesehatan
βο = Konstan
β1,β2,β3 adalah koefisien regresi partial
u = Faktor kesalahan stokastik
Untuk menguji apakah model regresi tersebut layak (valid), maka digunakan uji – F 9F- test) sedangkan untuk menguji validasi pengaruh masing-masing variabel bebas terhadap variabel terkait, maka digunakan uji t (t- tes).
HASIL
Sebagai variabel terikat (Variabel Y) dalam model tersebut adalah pertumbuhan ekonomi sedangkan variabel bebasnya terdiri atas variabel proporsi penduduk usia produktif (X1), proporsi penduduk usia ten tahun keatas yang berpendidikan SLA keatas (X2), dan angka harapan hidup pada saat lahir (X3). Ketiga variabel bebas tersebut dipilih sebagai indikator dari kualitas sumberdaya manusia. Hasil analisis information dengan menggunakan plan komputer SPSS versi 17, seperti yang dapat dilihat pada lampiran diperoleh model sebagai berikut :
Y = -0,007 + 0,438 X1 + 4,469**) X2 –
0,066 X3 dan R2 = 0,972 dan R =.0,86
Hasil analisis tersebut menunjukkan bahwa semua variabel bebas memberikan pengaruh signifikan terhadap variabel terikat. Proporsi penduduk usia produktif (X1) berpengaruh positif tetapi tidak signifikan terhadap pertumbuhan ekonomi pada taraf signifikansi 5 persen, dimana tingkat signifikansinya hanya 0,677 > 0,05. Ini berarti tidak signifikan. Hal ini menunjukkan bahwa makin banyak penduduk usia kerja atau makin besar proporsi penduduk usia kerja makin meningkat pula pertumbuhan ekonomi. Angka koefisien dari X1 adalah 0,066 yang berarti bahwa jika proporsi penduduk usia kerja di kabupaten Mamasa meningkat satu persen, maka pertumbuhan ekonomi akan meningkat sebesar 0,066 persen.
Angka Harapan Hidup (Life Expectancy) (X3) salah satu variabel yang digunakan untuk menjadi indikator kualitas kesehatan penduduk yang berarti pula indikator kualitas sumber daya manusia. Makin tinggi angka harapan hidup berarti kualitas kesehatan makin baik. Hasil analisis data dalam penelitian ini menunjukkan bahwa angka harapan hidup yang dalam hal ini tingkat kesehatan berpengaruh positif nyata terhadap pertumbuhan ekonomi.
Secara statistik, hasil analisis data menunjukkan bahwa kalau angka harapan hidup meningkat satu tahun, maka berdampak pada pertumbuhan ekonomi akan meningkat sebesar 0,007 persen. Hal ini juga menunjukkan bahwa penurunan kesehatan dapat menyebabkan penurunan produksi. Hal ini karena penduduk yang dalam hal ini tenaga kerja yang kurang sehat akan berkurang kemampuan bekerja keras sehingga menghasikan produksi atau produktivitas yang menurun.
Pada table 1 terlihat bahwa Selama periode 2002 – 2011 terjadi peningkatan pendidikan penduduk yang cukup berarti. Hal ini tampak pada perkembangan persentase penduduk usia ten tahun ke atas yang berpendidikan SLTA ke atas. Pada tahun 2002 proporsi penduduk usia 10 tahun keatas yang berpendidikan tinggi (SLTA keatas) adalah sekitar 8,07 persen Hal ini berarti bahwa dari sekitar 87.000 penduduk usia x tahun keatas pada tahun 2002 yaitu pada tahun pertama terbentuknya kabupaten Mamasa, hanya sekitar viii,07 persen diantaranya yang telah mencapai pendidikan SLTA ke atas. Sisanya sekitar 91,97 persen penduduk usia tersebut yang berpendidikan SLTP ke bawah. Proporsi penduduk yang berpendidikan menengah dan pendidikan tinggi semakin meningkat setelah terbentuknya Kabupaten Mamasa. Sehingga sampai tahun 2011 penduduk usia 10 tahun ke atas yang telah mencapai pendidikan menengah dan pendidikan tinggi meningkat menjadi sekitar 25 persen
Pada tabel two tampak bahwa, angka harapan hidup pada saat lahir penduduk kabupaten Mamasa pada periode 2002 – 2011 tiap tahun mengalami kenaikan. Kenaikan ini disebabkan oleh adanya kemajuan yang dicapai dalam pembangunan sosial ekonomi kabupaten Mamasa. Tampak pada tabel tersebut, bahwa kenaikan angka harapann hidup tersebut tertinggi selama tiga tahun pertama yaitu tahun 2002 – 2006 yaitu dari 63,one tahun pada tahun 2002 menjadi 66,30 tahun pada tahun 2003, 64,50 tahun pada tahun 2004, 67,l tahun pada tahun 2005 dan lxx,x tahun pada tahun 2006. Jadi pada periode tersebut angka harapan hidup tiap tahun meningkat sekitar 5 tahun.
Selanjutnya pada tahun-tahun sesudahnya sampai tahun 2011 kenaikannya relatif lambat yaitu tambahan kurang dari satu tahun untuk setiap tahun.
Dari Tabel 3 tampak bahwa laju pertumbuhan ekonomi Kabupaten Mamasa pada tiga periode pertama yaitu periode 2002-2004 masih relatif rendah dibanding periode sesudahnya.
Pertumbuhan ekonomi pada tiga periode pertama hanya berkisar 3 persen per tahun. Kemudian pada periode sesudahnya laju pertumbuhan tersebut mengalami kenaikan yaitu rata di atas 4 persen per tahun. Bahkan pada periode 2007/2011 laju pertumbuhan ekonomi di Kabupaten Mamasa meningkat menjadi 9,31 persen merupakan angka pertumbuhan tertinggi sejak terbentuknya kabupaten Mamasa.
Tingginya pertumbuhan ekonomi pada periode tersebut agaknya sulit dijelaskan secara ekonomi, karena pada periode 2007/2011 dimana mulai terjadi kegoncangan politik karena menjelang berakhirnya masa pemerintahan periode pertama yang dinakhodai Bapak Drs. Said Saggaf, dan menjelang masa transisi pemerintahan daerah dari Said Saggaf sebagai bupati pertama ke masa pemerintahan periode kedua yang dinakhodai bapak Drs. Obed Depparinding.
PEMBAHASAN
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa betapa pentingnya pendidikan dalam pembangunan ekonomi. Pendidikan sebagai salah satu faktor menentukan kualitas sumber daya manusia, Makin banyak tenaga kerja yang berhasil mencapai tingkat pendidikan tinggi, maka kualitas tenaga kerja semakin baik. Secara angka, menunjukkan bahwa kenaikan jumlah dan persentase tenaga kerja yang berpendidikan tinggi maka pengetahuan dan ketrampilan tenaga kerja akan semakin baik, sehingga dengan pengetahuan yang dimiliki mampu mengorganisis pekerjaan secara efektif sehingga menghasilkan produksi yang tinggi.
(SDM) mempunyai peranan sebagai faktor produksi. Namun sebagaimana halnya dengan faktor produksi lainya sumber daya manusia mempunyai keterbatasan, sehingga ekonomi sumber daya manusia berusaha menerangkan bagaimana memanfaatkan sumber daya manusia sebaik- baiknya untuk dapat menghasilkan barang dan jasa guna memenuhi sebanyak mungkin kebutuhan masyarakat, (Sonny, S 2003).
Salah satu determinan penting dalam proses pertumbuhan ekonomi adalah sumber daya manusia atau human capital yang tidak hnya dilihat dari jumlahnya tetapi juga dari segi kualitasnya. Beberapa variabel yang banyak berkaitan dengan kualitas sumberdaya manusia. ( Robby.South,A 2006).
Laju pertumbuhan ekonomi yang tinggi dan prosesnya berkelanjutan merupakan suatu kondisi utama bagi kelangsungan pembangunan ekonomi di suatu Negara. Kondisi yang kondusif tersebut diharapkan dapat memberikan kontribusi bagi peningkatan taraf hidup dan kesejahteraan penduduk seperti yang diindikasikan oleh penurunan tingkat kesehatan, Migrasi, angka kemiskinan, serta adanya perbaikan indikator-indikator sosial lainnya,( Jhingan. ML. 2007). Pertumbuhan ekonomi dapat dibedakan dengan perkembangan ekonomi (Economic Development).
Economic Development merupakan perubahan spoyan dan diskontinu dalam keadaan stabil yang mengakibatkan perubahan itu dan pengajian keadaan yang ada sebelumnya, sedangkan Economic Growth adalah suatu perubahan mantap dan bertahap dalam jangka panjang dan membawa akibat perubahan kualitas sumber daya manusia. Secara singkat pertumbuhan ekonomi adalah proses kenaikan output perkapita dalam jangka panjang, yang ditekankan dalam tiga aspek yaitu: proses, output per kapita dalam jangka panjang, (Boediono, 1981). Disini kita melihat bagaimana suatu perekonomian berkembang atau berubah dari waktu ke waktu, tekanan pada perubahan atau perkembangan itu sendiri.
Dalam dinamika pengertian pembangunan ekonomi mengalami perubahan ekonomi mengalami perubahan, karena pada sekitar tahun 1960-an pembangunan yang berorientasi pada kenaikan Product Domestic Bruto (PDB) saja tidak mampu memecahkan permasalahan pembanguan. Hal ini tampak pada taraf dan kualitas hidup sebagai masyarakat yang tidak mengalami perbaikan kendati target kenaikan PDB per tahun telah tercapai. Pembangunan ekonomi merupakan suatu proses yang menyebabkan kenaikan pendapatan riil per kapital penduduk suatu Negara dalam jangka panjang disertai dengan perbaikan sistem kelembagaan dalam rangka mengembangkan kegiatan ekonomi dan kualitas hidup masyarakatnya. Arsyad (1999).
Pertumbuhan ekonomi berarti perkembangan kegiatan dalam perekonomian yang menyebabkan barang dan jasa yang produksi dalam masyarakat bertambah dan kemakmuran meningkat, Sukirno (1985).
Pertumbuhan ekonomi yang tinggi dan berkelanjutan merupakan kondisi utama atau suatu keharusan bagi kelangsungan pembangunan ekonomi dan peningkatan kesejahteraan, karena jumlah penduduk bertambah setiap tahun yang dengan sendirinya kebutuhan konsumsi sehari- hari bertambah setiap tahun, maka dibutuhkan penambahan pendapatan setiap tahun, (Hermanto, South 2006).
KESIMPULAN
Berdasarkan hasil analisis data untuk menguji hipotesis, maka dapat disimpulkan bahwa kualitas sumber daya manusia yang diukur dengan menggunakan tiga variabel sebagai variabel independen berpengaruh signifikan terhadap pertumbuhan ekonomi. Pengaruh ketiga variabel tersebut sangat signifikan baik dalam kedudukannya sebagai variabel individu (mandiri) maupun secara bersama-sama atau secara simultan berpengaruh nyata terhadap pertumbuhan ekonomi.
Demikian juga dilihat dari angka koefisien determinasinya, hasil analisis data menunjukkan bahwa hampir 97,ii persen variasi perubahan pertumbuhan ekonomi ditentukan oleh ketiga variabel independen yang dianalisis dalam penelitian ini. Kepada Pemerintah khususnya pemerintah kabupaten Mamasa agar dalam menyusun perencanaan plan terutama plan pembangunan ekonomi dan sumber daya manusia tetap memberikan perhatian terhadap pengembangan sumber daya manusia baik upaya peningkatan kualitas fisik maupun non fisik. Peningkatan kualitas fisik melalui upaya peningkatan kualitas pelayanan kesehatan dan kadar gizi masyarakat. Oleh karena itu upaya peningkatan sarana dan prasarana pelayanan kesehatan maupun penambahan tenaga medis dan para medis harus semakin ditingkatkan.
DAFTAR PUSTAKA
Adisasmita, Raharjo, (2008). Pengembangan Wilayah : Konsep
dan Teori, Edisi Pertama- Yogyakarta; Graha Ilmu,
Arsyad, Lincolin. (1995). Pengantar dan Perencanaan Pembangunan
Ekonomi Daerah. Edisi Pertama, BPFE. Yogyakarta
Boediono, (1981). Teori Pertumbuhan Ekonomi, BPFE UGM,
Yongyakarta
Dowrick stave & Duc Tho Nguyen.(1989). OECD Comporative Ecanomic Grownth 1950-85: Catch-Upward and Convergance” American Economic Review. Vol. 79. No. five December 1989. PP.1010-1030 Jhingan.
ML. (2007). Ekonomi Pembangunan dan Perencanaan, Edisi one-11-Djakarta: PT. Raja Grafindo Persada.
K. Lekany Sjamtjik, (2003) Pengaru Pendidikan Terhadap Penghasilan Tenaga Kerja di Kota Palembang, Majalah Ilmiah Kajian Ekonomi, Vol. 2. No. one. 2003
Mulyadi. Due south, (2008). Ekonomi Sumber Daya Manusia, Rajawali Pers,
Jakarta
Todaro, M.P., (1995). Ekonomi untuk Negara berkembang; suatu Pengaturan tentang Prinsip- prinsip, masalah dan kebijakan dan pembangunan ; Edisi Ketiga. Bumi Aksara, Jakarta
Sriger Hermanto, (2006). Dampak Pertumbuhan Ekonomi Terhadap Penurunan Jumlah Penduduk Miskin, IPB and Brighten Institute.
Sirait A. Robby., (2006). Hubungan antara Pembangunan Manusia
dengan Pertumbuhan Ekonomi. Jakarta
Sumarsono Sonny, (2003). Ekonomi Manajemen Sumber Daya Manusia dan Ketenagakerjaan, Penerbit Graha Ilmu, Yogyakarta.
Sukirno. Southward., (1985). Beberapa Aspek Dalam Persoalan Pembangunan Daerah, LP-FEUI, Djakarta.[]
(Red)
Penganaruh Sumber Daya Manusia Dalam Ekonomi Pembangunan Islam
Source: https://www.mediagaruda.co.id/2017/05/pengaruh-kualitas-sdm-terhadap-pertumbuhan-ekonomi/