Resume Tentang Teknik Evaluasi Dalam Perencanaan Pembangunan Ekonomi Regional
MAKALAH
Teknik Evaluasi
Disusun Oleh:
Sahid Adam |
13.63.0166 |
Indra Gunawan |
13.63.0188 |
Wilda Evi Nor Litasari |
13.63.0019 |
Raihanah |
13.63.0151 |
Maya Rosdiana Dewi |
13.63.0165 |
Fajerin |
13.63 |
Program STUDI TEKNIK INFORMATIKA
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS ISLAM KALIMANTAN (UNISKA)
MUHAMMAD ARSYAD AL-BANJARY
BANJARMASIN
2014
Kata pengantar
Puji syukur senantiasa saya panjatkan kepada Allah SWT atas karunia-Nya. Sehingga makalah ini dapat saya selesaikan.
Keberhasilan makalah ini tidak lain juga disertai referensi-referensi serta bantuan dari pihak-pihak yang bersangkutan. Makalah ini juga masih memiliki kekurangan dan kesalahan, baik dalam penyampaian materi atau dalam penyusunan makalah ini. Penyusunan makalah ini juga dimaksudkan untuk menambah wawasan mahasiswa mengenai materi ini. Juga menjadikan pedoman untuk mengetahui lebih dalam tentang Teknik Evaluasi.
Sehingga kritik dan saran yang membangun sangat saya harapkan demi kesempurnaan makalah ini. Akhirnya saya menyampaikan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu baik secara langsung maupun tidak langsung sehingga makalah ini dapat terselesaikan.
Penyusun,
Daftar Isi
Kata Pengantar…………………………………………………………………………………………………. i
Daftar Isi…………………………………………………………………………………………………………. ii
Bab I Pendahuluan……………………………………………………………………………………………. one
A. Latar Belakang ………………………………………………………………………………………… 1
B. Tujuan ……………………………………………………………………………………………………. 1
C. Manfaat ………………………………………………………………………………………………….. 2
Bab 2 Pembahasan …………………………………………………………………………………………. iii
A.
Pengertian Teknik Evaluasi ………………………………………………………………………… 3
B.
Tujuan Evaluasi………………………………………………………………………………………… iii
1.
Melihat seberapa jauh sistem berfungsi …………………………………………………… 3
2.
Mengetahui efek suatu interface ke pengguna …………………………………………… iii
3.
Mengidentifikasi problem yang terjadi pada system …………………………………… 4
C.
Jenis – jenis Evaluasi…………………………………………………………………………………. iv
i.
Dalam kondisi percobaan……………………………………………………………………… 4
ii.
Dalam kondisi lokasi kerja sebenarnya ……………………………………………………. v
iii.
Participatory blueprint……………………………………………………………………………… 6
D.
Evaluasi Pakar…………………………………………………………………………………………. half dozen
1.
Cognitive Walkhtrough…………………………………………………………………………. 6
2.
Evaluasi Heuristik………………………………………………………………………………… vii
3.
Evaluasi berbasis tinjauan (Review-based) ………………………………………………. 8
4.
Evaluasi berbasis model(Model-based)……………………………………………………. 8
Eastward.
Evaluasi Implementasi……………………………………………………………………………….. 8
F.
Paradigma Evaluasi…………………………………………………………………………………. eleven
1.
“Quick and dirty” evaluation
………………………………………………………………… xi
ii.
Usability testing…………………………………………………………………………………. 12
3.
Field studies…………………………………………………………………………………….. 12
4.
Predictive evalution……………………………………………………………………………. thirteen
G.
Memilih Metode Evaluasi…………………………………………………………………………. thirteen
Bab Iii Penutup …………………………………………………………………………………………….. fourteen
Kesimpulan ……………………………………………………………………………………………….. xiv
Daftar Pustaka ……………………………………………………………………………………………. 15
Bab I
Pendahuluan
Interaksi antara manusia dengan komputer terjadi karena komputer merupakan bagian dari suatu ciptaan manusia. Bidang ilmu interaksi manusia dan komputer adalah ilmu yang mempelajari tentang bagai mana mendesain, mengevaluasi, dan mengimplementasikan sistem komputer yang interaktif sehingga dapat digunakan oleh manusia dengan mudah. Interaksi manusia dan komputer merupakan suatu aktivitas yang banyak dijumpai dalam kehidupan sehari-hari. Komputer terdiri dari tiga aspek utama, yaitu perangkat keras (Hardware), perangkat lunak (Software), pengguna (Brainware). Dari ketiga aspek tersebut tentunya tidak bisa dipisahkan, sebab komputer tidak akan bisa dioperasikan jika salah satu diantara ketiga aspek tersebut tidak ada. Komputer jika tidak ada pengguna (User) maka secara teknis komputer tersebut tidak akan bisa beroperasi dengan sendirinya.
Tekhnik merupakan suatu karakteristik yang dimiliki oleh seseorang untuk menghsilkan atau medapatkan sesuatu yang diinginkan. Sedangkan evaluasi itu sendiri mengevaluasi atau menguji manfaat dan fungsi dari sistem interaktif itu sendiri. Metode evaluasi harus dipilih secara akurat, cermat, dan harus cocok dengan suatu aktivitas yang sedang dilakukan. Evaluasi sering di pergunakan untuk menampilkan hasil dari suatu rancangan dengan proses uji coba dari suatu sistem yang telah dirancang sesuai dengan keinginan atau permintaan dari user ( pengguna).
Evaluasi merupakan tes atas tingkat penggunaan dan fungsionalitas sistem. Evaluasi dilakukan untuk memastikan kecocokan dengan permintaan pengguna dan untuk melihat apakah hasil rancangan dengan proses uji coba sistem yang telah dibuat sesuai dengan user.
B. Tujuan
1. Dapat Membuat Kondisi yang Kodusif saat Berinteraksi Dengan Komputer.
2. Dapat Melihat Kekurangan Yang terjadi pada Sistem sebelumnya.
three. Dapat mengambil tindakan atas kekurangan yang terdapat pada Sistem sebelumnya.
four. Dapat mempraktekan Teknik Evaluasi sebagai solusi untuk menguji kembali manfaat dari Sistem yang kita buat.
C. Manfaat
one.
Memberikan Solusi untuk teknik Pengujian Sistem.
2. Memberikan Hasil yang mempaskan bagi pemakai dari programme/sistem yang kita buat.
3. Meningkatkan fungsi dari Sistem.
Bab 2
Pembahasan
A. Pengertian Teknik Evaluasi
Teknik merupakan suatu karakteristik yang dimiliki oleh seseorang untuk menghasilkan atau medapatkan sesuatu yang diinginkan. Evaluasi merupakan bagian dari sistem manajemen yaitu perencanaan, organisasi, pelaksanaan, monitoring. Tanpa evaluasi, maka tidak akan diketahui bagaimana kondisi objek evaluasi tersebut dalam rancangan, pelaksanaan serta hasilnya. Istilah evaluasi sudah menjadi kosa kata dalam bahasa Indonesia, akan tetapi kata ini adalah kata serapan dari bahasa Inggris yaitu evaluation yang berarti penilaian atau penaksiran (Echols dan Shadily, 2000 : 220). Sedangkan menurut pengertian
istilah “evaluasi merupakan kegiatan yang terencana untuk mengetahui keadaan sesuatu obyek dengan menggunakan instrumen dan hasilnya dibandingkan dengan tolak ukur untuk memperoleh kesimpulan” (Yunanda : 2009).Evaluasi adalah suatu tes atau tingkat kegunanan dan/atau fungsionalitas system yang dilakukan di dalam laboratorium, di lapangan, atau di dalam kolaborasi dengan pengguna.
Evaluasi digunakan untuk melihat apakah hasil rancangan dengan proses uji coba arrangement yang telah dibuat sesuai dengan permintaan pengguna (user). Proses ini tidak dikerjakan dalam satu fase proses perancangan tetapi melalui perancangan dengan prinsip life wheel.
Teknik evaluasi ini mempunyai tujuan yaitu :
one.
Melihat seberapa jauh sistem berfungsi
Desain organisation memungkinkan user melakukan tugas yang dibutuhkan dengan lebih mudah. Ini tidak hanya membuat fungsionalitas yang sesuai ada di
system, tetapi membuat mudah mencapai user, user dapat melakukan aksi untuk melaksanakan tugas. Juga mencakup kesesuaian pengguna system terhadap harapan user pada tugas tersebut. Evaluasi pada tahap ini meliputi pengukuran unjuk kerja dari user pada system, untuk melihat keefektifan system dalam mendukung tugas.
ii.
Mengetahui efek suatu interface ke pengguna
Ini mencakup pertimbangan aspek dari kemudahan system dipelajari, usability dan perilaku user. Penting juga untuk mengidentifikasi area desain yang berlebih dari user, dengan menggunakan sejumlah informasi yang berlebih.
3.
Mengidentifikasi problem yang terjadi pada system
Ketika menggunakan konteks yang diinginkan menyebabkan hasil yang tidak diinginkan, atau terjadi kekacauan diantara user. Ini tentunya berhubungan dengan usability dan fungsionalitas dari desain (bergantung pada sebab masalah). Tujuan ini merupakan aspek negative dari desain.
Jenis-jenis dalam Teknik Evaluasi :
1.
Dalam kondisi percobaan (Laboratory)
Penggunaan pengujian system ini pada ruang percobaan mempunyai beberapa kondisi diantaranya :
·
Laboratorium yang bagus biasanya memiliki fasilitas perekaman audio/visual yang baik, komputer beserta perlengkapannya yang mungkin tidak ada pada lokasi kerja sebenarnya.
·
Operator bebas dari gangguan yang menghambat pekerjaan.
·
Sistem yang akan digunakan ditempatkan pada lokasi yang berbahaya atau lokasi yang terpencil, contoh stasiun ruang angkasa.
·
Dapat memanipulasi situasi untuk memecahkan masalah dan melihat sedikit penggunaan prosedur atau membandingkan beberapa alternatif perancangan dengan situasi yang sebenarnya.
·
Situasi pada laboratorium tidak dapat menggambarkan situasi ruang kerja sebenarnya dan terdapat beberapa orang yang tidak bias bekerja pada kondisi di laboratorium.
·
Peralatan special tersedia
·
Lingkungan yang terinterupsi
·
Kekurangan konteks
·
Sulit untuk mengamati beberapa pengguna bekerja sama
·
Jika lokasi system berbahaya atau tak praktis/tak berguna
·
Arrangement pengguna tunggal terbatas
·
Untuk membolehkan manipulasi pengunaan yang terkontrol
2.
Dalam kondisi lokasi kerja sebenarnya
Penggunaan pengujian organization ini pada lokasi kerja sebenarnya mempunyai beberapa kondisi diantaranya :
·
Tingkat gangguan yang melebihi ambang batas, tingkat-tingkat pergerakan yang besar dan interupsi yang tetap, seperti panggilan telepon menyebabkan observasi ini sulit dilakukan.
·
Situasi yang lebih “terbuka” antara system dan pengguna, dimana kondisi ini tidak ditemukan pada kondisi di laboratorium.
·
Observasi pada lokasi kerja sebenarnya lebih baik dilakukan daripada di laboratorium dan gangguan-gangguan yang terjadi padalokasi ini digunakan sebagai situasi yang mewakili situasi sebenarnya dan digunakan untuk proses penyimpanan dan pengambilan selama tugas.
·
Lingkungan natural/alami.
·
Konteksnya terjaga (walaupun observasi mungkin
·
Memungkinkan studi longitudional.
·
Banyak yang mengganggu
·
Dimana konteks adalah kruisal
·
Untuk studi longitudional (membujur)
3. Participatory Design
Adalah suatu pemikiran yang melibatkan keseluruhan alur perancangan dan tidak hanya proses evaluasi saja. Perancangan ini dilakukan pada ruang kerja yang melibatkan pengguna yang tidak hanya digunakan sebagai subyek percobaan tetapi juga sebagai anggota yang aktif dalam squad perancangan.
Ø
Karakteristik dari desain pertisipatif adalah :
·
Meningkatkan lingkungan kerja dan tugas
·
Mempunyai sifat kerja sama, yakni pengguna dilibatkan dalam
·
anggota team dan mempunyai kontribusi pada setiap tingkat
·
Mempunyai pendekatan iterative, perancangan adalah suatu
·
subyek untuk evaluasi dan revisi pada setiap tingkatan.
D. Evaluasi Pakar
Evaluasi pakar merupakan evaluasi yang digunakan melalui analisis pakar dalam melakukan desain dan implementasi organization.
Ø
Evaluasi pakar antara lain :
1.
Cognitive Walkthrough
three.
Evaluasi Berbasis Tinjauan (Review-based)
four.
Evaluasi Berbasis Model (Model-based)
1.
Cerebral Walkthrough
Suatu usaha yang dilakukan untuk mengenalkan teori psikologi kedalam bentuk breezy dan subyektif atau dengan kata lain mempunyai tujuan untuk mengevaluasi perancangan dengan melihat seberapa besar dukungan yang diberikan ke pengguna untuk mempelajari beberapa tugas yang diberikan.
Pendekatan ini dikemukakan oleh Polson.
Ø
Dalam pendekatan ini terdapat beberapa consequence yang timbul seperti :
a. Pengaruh apa yang timbul setelah tugas ini diberikan ke pengguna?
b. Proses cognitive apa yang tersedia?
c. Masalah pembelajaran apa yang seharusnya timbul?
Ø
Untuk melakukan Cognitive Walkthrough harus mempunyai informasi yang dibutuhkan :
a. Deskripsi dari suatu interface yang dibutuhkan itu sendiri
b. Deskripsi dari tugas termasuk usaha yang benar untuk melakukannya dan struktur tujuan untuk mendukungnya.
Ø
Dengan Informasi ini maka Evaluator dapat Melakukan langkah dari
walkthrough :
a. Memilih Tugas
b. Mendiskrpsikan Tujuan dari user
c. Melakukan kegiatan yang tepat
d. Menaganalisa proses keputusan untuk setiap kegiatan
Contoh Cognitive Walkthrough : Memprogram Video Dengan Remote Command.
Langkah selanjutnya adalah membandingkan struktur tujuan yang tersedia dengan struktur tujuan pada langkah awal. Hal ini dilakukan dengan empat pertanyaan:
a. Akankah user gagal untuk menambah tujuan yang diperlukan ?
b. Akankah user gagal untuk memindahkan tujuan yang tidak diinginkan ?
c. Akankah user mengadopsi beberapa dasar tujuan yang palsu dari interface ?
d. Akankah user membatalkan tujuan yang masih dibutuhkan ?
ii. Evaluasi Heuristik
Hampir sama dengan Cognitive Walkthrough tetapi sedikit terstruktur dan sedikit terarah. Dalam arrangement ini terdapat beberapa criteria :
a. Perilaku Sistem dapat dipastikan.
b. Perilaku Sistem konsisten
c. Kemampuan memori user tidak melebihi batas
d. Dialog merupakan orientasi tugas
Tujuan dari Heuristic Evaluation adalah untuk memperbaiki perancangan secara efektif. Orang yang melakukan evaluasi melalui kinerja dari serangkaian tugas dengan perancangan dan penilaiannya sesuai dengan kriteria setiap tingkatan. Jika ada kesalahan terdeteksi maka perancangan dapat ditinjau ulang untuk memperbaiki masalah ini sebelum pada tingkatan
implementasi.
3. Evaluasi Berbasis Tinjauan (Review-based)
Eksperimen antara psikologi dengan interaksi manusia dan estimator yang menghasilkan hasil-hasil eksperimen yang baik dan pengalaman yang nyata.Dalam kenyataannya hasil eksperimen ini tidak dapat dipastikan mempertahankan keadaan yang tetap. Orang yang melakukan evaluasi harus memilih information secara hati-hati, rancangan ekperimen yang dipilih, subyek masyarakat yang digunakan, analisa penyelenggaraan dan asumsi yang telah dibuat.
4. Evaluasi Berbasis Model (Model-based)
Pendekatan terakhir untuk mengevaluasi perancangan dengan mengkombinasi
spesifikasi perancangan dan evaluasi ke dalam kerangka kerja yang sama.
Contoh GOMS model, keystroke level model dan design rationale.
E. Evaluasi Implementasi
Perbedaan yavng besar dengan evaluasi perancangan adalah keberadaan
implementasi system yang ada dalam berbagai bentuk. Hal ini dapat dimulai
dari simulasi kemampuan interaktif dari suatu organization, sebagai contoh Wizard
of Oz, melalui fungsi image dasar sampai dengan arrangement yang telah
diimplementasi secara keseluruhan.
Ø
Metode Empirik : Evaluasi Eksperimen
·
Subyek :
a. Pemilihan subyek sangat penting dalam beberapa eksperimen.
b. Harus setepat mungkin dengan keinginan user.
c. Jika subyek bukan user sebenarnya maka subyek yang dipilih harus
sama usia dan tingkatan pendidikan serta pengalaman menggunakan
komputer secara umum dan keterhubungan system yang sedang
dalam pengujian
·
Variabel :
a. Contained Variabel. Karakteristik suatu eksperimen yang
memanipulasi untuk menghasilkan kondisi yang berbeda untuk
perbandingan.
b. Dependent Variabel. Variabel yang dapat diukur dalam eksperimen.
·
Hypothesis :
a. Merupakan prediksi yang dihasilkan dalam eksperimen.
b. Masih menggunakan variable independent dan dependent, dimana
variasi di dalam independent variable akan menyebabkan perbedaan
pada dependent variable.
Tujuan dari eksperimen adalah untuk menunjukkan bahwa perkiraan benar
dengan menyangkal adanya cypher hyphotesis, yang menyatakan bahwa tidak
ada perbedaan dalam dependent variable diantara tingkatan dari suatu
contained variable.
Ø
Perancangan Eksperimen :
·
Between-Groups (Randomized)
Masing-masing subyek diberikan kondisi yang berbeda yakni kondisi eksperimen dan control.
Keuntungan perancangan ini adalah setiap user menghasilkan satu kondisi.
Kerugiannya adalah dengan semakin banyak jumlah subyek yang tersedia akan menyebabkan hasilnya akan berkurang dan perbedaan antar setiap individu akan membuat bias hasil. Hal ini dapat diatasi dengan memilih dengan hati-hati subyek yang dipilih dan menjamin setiap kelompok di masyarakat terwakili.
Ø
Setiap user akan menampilkan kondisi yang berbeda
Ø
Jumlah user yang tersedia lebih sedikit
Ø
Pengaruh dari subyek lebih sedikit
Dua aturan dalam analisa dengan statistik yakni :
melihat dan menyimpan data.
·
Variabel yang digunakan :
o Detached Variables
Menggunakan jumlah yang terbatas dari suatu nilaiatau
tingkatan. Contoh: Warna layar monitor yakni : red, green atau
blue. Merupakan suatu independent variable.
o Continous Variable
Menggunakan jumlah berapapun. Contoh : Ketinggian
seseorang atau waktu yang diperlukan untuk menyelesaikan
pekerjaan.
o Recollect aloud
Menjelaskan apa yang mereka percaya terjadi, mengapa mereka,apa yang mereka coba kerjakan .Remember aloud mempunyai keuntungan yakni sederhana, membutuhkan sedikit pengetahuan untuk menampilkannya dan menyediakan pengertian yang berguna dengan interface juga dapat digunakan untuk mengobservasi bagaimana system digunakan.
Variasi lain adalah cooperative evaluation dimana :
·
Proses mempunyai hambatan yang sedikit sehingga lebih mudah dipelajari oleh orang yang melakukan evaluasi.
·
User mempunyai dorongan untuk menguji system.
·
Orang yang melakukan evaluasi dapat menjelaskan kekacauan yang terjadi dan memaksimalkan pendekatan yang efektif untuk mengenali masalah.
o Analisa Protokol
Terdapat beberapa metode untuk merekam kegiatan user :
·
Paper and pencil
·
Audio recording
·
Video recording
·
Computer logging
·
User notebook
o Automatic protocol assay tools
·
EVA (Experimental Video Annotator)Organization prototype yang berjalan pada multi-media workstation yang dihubungkan langsung ke video recorder.
·
Workplace project pada Xerox PARC
o Post-task walkthroughs
Terdapat beberapa keadaan yang menyebabkan subyek tidak dapat berbicara selama observasi sebenarnya seperti subyek sedang mengerjakan tugas yang sangat penting dan banyak. Pada keadaan ini post-chore walkthroughs dapat melihat secara subyektif perilaku user.
o Interview
Menginterview user tentang pengalaman mereka dengan system
interaktif yang menyediakan informasi secara langsung dan
terstruktur
o Questionnaire
Metode alternatif yang agak kurang fleksibel dibandingkan dengan
interview tetapi dapat meraih subyek yang banyak dan
membutuhkan waktu yang tidak lama.
Terdapat beberapa jenis questionnaire :
a. General
b. Open-concluded
c. Scalar
d. Multi-option
e. Ranked
F. Paradigma Evaluasi
1. “Quick and muddied” evaluation
Ø
Adalah umpan balik berupa keinginan dan yang disukai dari user atau konsultan yang disampaikan secara breezy kepada desainer tentang produk yang dibuatnya.
Ø
Evaluasi ini dapat dilakukan pada semua tahapan pembuatan produk dan penekanannya pada masukan yang cepat/sesingkat mungkin daripada temuan yang didokumentasikan secara hati-hati
two. Usability testing
Ø
Evaluasi ini cukup dominan digunakan pada tahun 1980-an
Ø
Melibatkan pengukuran kinerja user dalam mempersiapkan tugasnya secara hati-hati, dari proses inilah maka dibuatkan desain sistemnya.
Ø
Kinerja user umumnya diukur dalam jumlah kesalahan yang dilakukan dan waktu yang dibutuhkan untuk menyelesaikan tugas.
Ø
Cara yang umumnya digunakan untuk membuat sistem ini yaitu dengan
cara:
o Melihat secara langsung
o Merekamnya dalam video
Ø
Evaluasi ini menggunakan kuesioner dan wawancara kepada user tentang kepuasannya menggunakan sistem tersebut
Ø
Penelitian biasanya dilakukan di dalam sebuah laboratorium, dimana user diberi suatu treatment tertentu (mis: cahaya, suara, warna, dll) atau bisa juga tanpa handling.
3. Field studies
Ø
Berbeda dengan usability testing, evaluasi ini dilakukan di lingkungan asli
dimana user bekerja, hal ini bertujuan untuk meningkatkan pemahaman
tentang kerja user secara alami dan bagaimana teknologi tersebut
berdampak padanya
Ø
Evaluasi ini dapat digunakan untuk:
o Membantu mengidentifikasi kesempatan sebuah teknologi baru
o Menentukan kebutuhan-kebutuhan untuk melakukan desain
o Memfasilitasi pengenalan sebuah teknologi
o Evaluasi teknologi
Ø
Teknik yang dapat digunakan:
o Interview
o Observasi (pengamatan yang hanya dilakukan oleh desainer)
o Partisipatori (user dilibatkan dalam pembuatan desain)
o Ethnography (penilaian berdasarkan budaya)
Ø
Dari information yang didapatkan tersebut, maka desainer dapat melakukan evaluasi, baik secara kuantitatif maupun kualitatif, terhadap produknya.
4. Predictive evaluation
Ø
Didasarkan pada pengalaman seorang ahli dalam menghadapi user, dan biasanya hal ini dijadikan patokan untuk memprediksi masalah-masalah penggunaan sebuah produk.
Ø
Keuntungan evaluasi ini:
o User yang diinginkan tidak perlu untuk dihadirkan
o Proses pembuatannya relatif cepat, murah, dan cukup disukai oleh perusahaan.
G. Memilih Metode Evaluasi
Faktor yang membedakan teknik evaluasi :
Ada viii faktor yang membedakan teknik evaluasi yang berbeda yang membantu kita dalam memilih teknik yang sesuai, yaitu :
1. Tingkat siklus
2. Jenis evaluasi
iii. Tingkat obyektivitas dan subyektivitas
4. Jenis ukuran yang tersedia
5. Informasi yang tersedia
vi. Kesiapan dari suatu respon
vii. Tingkat gangguan yang tidak secara langsung
8. Sumber yang tersedia
Bab III
Penutup
KESIMPULAN
– Pengertian teknik evaluasi adalah Teknik merupakan suatu karakteristik yang dimiliki oleh seseorang untuk menghasilkan atau medapatkan sesuatu yang diinginkan. Evaluasi merupakan bagian dari sistem manajemen yaitu perencanaan, organisasi, pelaksanaan, monitoring. Tanpa evaluasi, maka tidak akan diketahui bagaimana kondisi objek evaluasi tersebut dalam rancangan,pelaksanaan serta hasilnya.
– Tujuan evaluasi adalah :
o Melihat seberapa jauh sistem berfungsiMengetahui efek suatu interface ke pengguna
o Mengidentifikasi problem yang terjadi pada system
– Jenis-jenis evaluasi yaitu :
o Dalam kondisi percobaan (Laboratory)
o Dalam kondisi lokasi kerja sebenarnya
o Participatory Design
-Evaluasi pakar merupakan evaluasi yang digunakan melalui analisis pakar dalam melakukan desain dan implementasi organization.
Daftar Pustaka
Adikara Putra pandu, S.Kom. Teknik Evaluasi, Interaksi Manusia dan Komputer.Ilmu
Komputer, Universitas Brawijaya.
Chapter II.pdf
Gudang Materi.2009.08-Evaluasi IMK. [Online] Tersedia :
http://gudangmateri.files.wordpress.com/2009/09/08-evaluasi-imk.pdf
Kiki Muhammad.2010.Tugas-4 Softskill Interaksi Manusia dan. [Online] Tersedia:
http://kikimuhammad.blogspot.com/2010/03/tugas-iv-softskill-interaksi-manusia-
dan.html
LecNote Teknik Evaluasi.pdf
Resume Tentang Teknik Evaluasi Dalam Perencanaan Pembangunan Ekonomi Regional
Source: https://adamsahid03.blogspot.com/2015/11/makalah-teknik-evaluasi.html